Selasa, 09 November 2010

"Perempuan Di Sudut Pilu"


           Sejak dua puluh lima tahun yang lalu, tangan zaman telah menggoreskan untukku, sebuah kata di dalam buku alam yang asing ini. Kata itulah yang masih terasa samar di balik topeng makna-makna. Terkadang kata tersebut bersimbol dalam banyak hal, tetapi kadang pula kata itu tanpa simbol apa-apa. Kini aku sedang melihat makna itu dari seorang sosok perempuan yang hidupnya merasa tak lagi bermakna, mungkin hanya bagi dirinya sendiri.
            Dari balik sela tirai jendela, perempuan itu memandang keluar dari sudut diamnya. Dari situ perempuan itu menyaksikan wajah-wajah manusia dan mendengarkan suara mereka naik ke cakrawala. Dia merasakan hentakan kaki mereka di antara rumah-rumah. Dia juga merasakan sentuhan jiwa dan gelombang asmara serta detak jantung mereka.
            Dia melihat dan menyaksikan anak-anak yang bermain, berkejaran, saling melempar tanah ke wajah temannya, tertawa terbahak-bahak. Dia juga menyaksikan pemuda-pemuda yang berjalan dengan gagah, dengan kepala tegak menengadah memandang ke atas, seakan-akan mereka sedang membaca syair-syair cinta di atas awan yang tersembunyi dengan sinar matahari. Dia juga menyaksikan gadis-gadis berjalan berlenggak-lenggok bagai dahan-dahan, tersenyum bagai bunga-bunga, sambil memandang para pemuda dari sudut kerling mereka yang bergetar karena cinta dan kasih sayang. Dia menyaksikan orang-orang tua yang berjalan perlahan dan terbungkuk, bertopang tongkat dengan mata memandang ke bawah, seakan mencari permata yang mereka hilangkan di antara permukaan tanah.
            Dia juga pernah seperti kalian, dikelilingi banyak teman, penuh suka cita, dielu-elukan oleh kekasih, selalu ada yang menghibur di kala sendu, selalu merasa diinginkan, selalu merasa dibutuhkan, tiada kata berakhir dalam kebersamaan. Namun semua itu dulu, kini hanya bayang semu yang terkadang bangkit menggoreskan kenangan. Perlahan-lahan semua yang ada dalam kehidupannya menjauh lalu menghilang, tak ada lagi yang dia percaya selain kematian. Kepercayaannya telah dikhianati oleh rasa percaya yang ada di dalam dirinya sendiri. Tetapi dia terlanjur mencintai apa yang telah dan pernah menjadi kehidupannya dan tetap mencintai hingga membawanya kedalam keterasingan kini. Sesungguhnya dia pernah mencintai kematian berkali-kali. Dia selalu memanggilnya dengan nama-nama indah dan melantunkan lagu cinta bersamanya, baik secara rahasia maupun terang-terangan. Sesungguhnya dia juga mencintai kehidupan. Mati dan hidup baginya sama-sama indah, keduanya sama-sama menumbuhkan rindu dan membangkitkan kasih sayangnya.
            Dalam diamnya, dia memandang ke semua sudut. Tetapi dia tidak melihat tilas kehidupan masa lalu yang mampu menunjukkan kepada sang matahari bahwa kehidupan tersebut pernah menjadi miliknya. Dia tidak mendapatkan hasil apapun dalam musim demi musim di perputaran tahun-tahunnya, selain kertas-kertas yang penuh dengan tinta hitam dan lukisan-lukisan aneh yang terserak penuh warna dan garis-garis tegak yang membentang. Melalui lukisan dan tulisan pada kertas-kertas itulah dia mengkafani perasaannya dan menguburnya. Melalui keduanyalah dia membungkus pikiran dan mimpi-mimpinya untuk kemudian menanamnya. Dia bagaikan para petani yang menanam benih di perut bumi. Mereka menyemai benih di tengah sawah lalu kembali ke rumah mereka pada sore hari dengan angan-angan, harapan dan penantian saat-saat panen dan memungut hasil. Tidak dengannya, sedangkan dia hanya menyemai benih hatinya tanpa harapan, angan, dan penantian. Perempuan itu pun hilang di balik kelam, dan tetap pada kediaman hatinya.
Prosesi hari-hari yang lalu berhenti di hadapanku untuk mempertontonkan bayangan malam-malam yang telah lewat. Prosesi hari-hari itu kemudian membuyarkan bayangan laksana angin yang membuyarkan sisa-sisa kabut di atas garis-garis horizon. Pada hari ini, hadir di hadapanku; makna-makna kehidupan masa lalu bagaikan sebuah cermin kecil. Aku hanya dapat melihat berlama-lama pada cermin itu, tapi aku tidak melihat apa pun selain wajahku sendiri.

________________________________